Isi Dari Sumpah Pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua :
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).
PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).
Pemuda
merupakan generasi penyokong bangsa. Pemuda juga merupakan generasi pengganti
generasi tua yang sudah ada dan kini berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Oleh karena itu keberadaan pemuda sangatlah diharapkan perannya di Negara
Indonesia ini. Begitu banyak gerakan yang merupakan gerakan 20 tahunan terjadi
di Negeri ini dipelopori oleh para pemuda. Mulai dari Budi Utomo (1908), Sumpah
Pemuda (1928), Perang Kemerdekaan (1945), Orde Baru (1966), dan yang terakhir
adalah gerakan Reformasi (1998). Namun apakah semua itu hanya merupakan acara
20 tahunan yang tidak memberikan efek berarti bagi bangsa Indonesia bahkan
menjadikan Indonesia kian terpuruk. Mungkin sudah saatnya bagi kita generasi
muda untuk memikirkan peran nyata kita yang berkelanjutan, tidak insidental
seperti di atas dan dilupakan begitu saja.
Di
zaman yang serba canggih dan maju ini globalisasi sangat cepat berkembang. Kita
pun sebagai generasi muda terkena dampak dari globalisasi ini. Peniruan gaya
hidup yang kebarat-baratan merupakan salah satu dampak negatif yang kini
menyerang. Banyak dari saudara-saudara kita yang mabuk-mabukan, terlibat dunia
malam bahkan kasus narkoba. Gaya hidup seperti inilah yang dapat merusak
generasi bangsa. Kadang kita juga prihatin melihat pemuda-pemuda yang masih
suka nongkrong dipinggir jalan tanpa ada kerjaan atau tawuran antar desa yang
kebanyakan disebabkan oleh pemuda. Kultur inilah yang menjadi penyebab
terjadinya kerusuhan di Poso, Ambon, dll yang dilatarbelakangi tawuran antar
pemuda atau gerakan separatisme bom bunuh diri yang sebagian besar dilakukan
oleh pemuda. Kultur hidup seperti ini sangat berbeda sekali dengan kultur yang
ada di luar negeri terutama negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, dan
Jerman. Di sana golongan muda sangat terwadahi dan aktif sekali dengan
kehidupan profesinya. Di Jepang, mereka banyak yang membuat game, komik yang
bisa diekspor sampai ke Negara lain. Di Amerika mereka rajin melakukan
penelitian sampai akhirnya mendapat paten bertaraf Internasional. Harusnya kita
mengambil nilai positif dari terjadinya
Masa
muda adalah masa yang penuh harapan dengan cita-cita, bahkan penuh dengan
romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasai dengan
bentuk fisik yang masih kuat, pandangan yang masih akurat, pikiran yang masih
cermat dan gigi yang masih kuat. Karena itu pantaslah jika pemuda disebut
sebagai tulang pungung maju dan mundurnya suatu negara. Seperti yang pernah
disabdahkan nabi dalam sebuah hadits yang artinya : “Pemudah adalah tulang punggung
sebuah negara, jika mereka baik, maka akan baiklah negara tersebut, tetapi
apabila mereka jahat maka akan hancurlah negara.
Wahai rekan pemuda, mari kita olah potensi yang ada pada diri kita :
Wahai rekan pemuda, mari kita olah potensi yang ada pada diri kita :
-
Olah rasa agar iman melekat
-
Olah rasio agar ilmu meningkat
-
Olah raga agar badan sehat
-
Olah usaha agar ekonomi kuat
-
Olah kinerja agar produktivitas
meningkat.
Jika
kelima potensi itu dimiliki dan melekat pada generasi pemuda, tidak diragukan
lagi para pemuda akan mampu menjadi penerus perjuangan bangsa, dengan meraih
prestasi yang gemilang, pada masa yang akan datang. Kita tidak ingin lagi
dengar istilah penganguran, pengemis dijalanan serta gelandangan dijalan-jalan
tapi kita ingin dengar istilah pemuda yang kreatif, agresif, inovatif, dan produktif.
Itulah
yang dapat saya kemukakan tentan peranan pemuda dalam pembangunan nasional.
Maka marilah kita singsingkan lengan baju, langkahlan kaki, belajar, bekerja
serta beramal soleh. Sebagai kesimpulan dari apa yang saya kemukakan tadi bahwa
pemuda-pemuda merupakan tulang pungung bangsa, negara dalam upaya meraih
keberhasilan dalam segala hal, khususnya pembangunan nasional yang telah,
sedang dan akan terus dilaksanakan. Kita berharap bahwa dimasa yang akan datang
negara kita menjadi, “Negara yang baik aman dan mendapatkan keampunan dari
Allah”. Patah tumbuh hilang berganti.
Kesimpulan : Pemuda adalah harapan bangsa yang kelak akan memperjuangkan dan membawa nama besar bangsanya oleh karna itu hargailah seorang pemuda yg bersifat teguh, berani dan berusaha keras. jadilah pemuda yang baik akhlak dan moralnya
Kesimpulan : Pemuda adalah harapan bangsa yang kelak akan memperjuangkan dan membawa nama besar bangsanya oleh karna itu hargailah seorang pemuda yg bersifat teguh, berani dan berusaha keras. jadilah pemuda yang baik akhlak dan moralnya
Sumber:
http://knpikersamanah.blogspot.com/2012/12/peranan-pemuda-dalam-pembangunan-negeri.html
0 komentar:
Posting Komentar