99 CAHAYA DILANGIT EROPA - Review



99 CAHAYA DILANGIT EROPA 
Genre : Drama
Produser : Yoen K, Ody Mulya Hidayat
Produksi : Maxima Pictures
Sutradara : Guntur Soeharjanto

Sinopsis 
Film ini adalah catatan perjalanan atas sebuah pencarian.  Pengalaman yang makin memperkaya spiritual untuk lebih mengenal Islam dengan cara yang berbeda. Film ini juga menceritakan pengalaman sepasang mahasiswa Indonesia yang kuliah di Eropa. Bagaimana mereka bertahan hidup, bertemu dengan berbagai kerabat hingga akhirnya menuntun mereka kepada rahasia besar Islam di benua Eropa.

Review
Film yang diperankan oleh Acha Septriasa, Abimana Aryasetya, Raline Shah, Nino Fernandez, Dewi Sandra, Marissa Nasution, Alex Abbad, Geccha Tawara, Dian Pelangi, Fatin Shidqia Lubis, Hanum Salsabiela Rais diawali dengan menceritakan sejarah Austria oleh Turki dibawah pimpinan Kara Mustafa Pasha.Dalam sepanjang film ini mata saya disuguhi oleh berbagai pemandangan cantik dan indah di negara eropa, serta membuka wawasan tentang fakta sejarah yang terabaikan terutama tentang kejayaan Islam di masa lalu. Semuanya ditampilkan begitu sederhana namun sangat mengandung makna yang bermanfaat. Saya menikmati film ini dari awal hingga akhir

Pada film ini Acha Septriasa yang berperan sebagai Hanum, dilanda kebosanan karna tidak punya kegiatan selama tinggal disana, ditambah lagi kurang megertinya bahasa jerman yang menjadi bahasa sehari hari disana. Fatma Pasha adalah tokoh utama di novel 99 Cahaya di Langit Eropa, ia merupakan tokoh penting yang membuka mata dan pengetahuan Hanum Rais, dalam mengenal sisi lain sejarah Islam di Eropa. Ia tak hanya sekedar sahabat dekat tetapi sekaligus juga pemberi inspirasi yang mengubah pandangan Hanum tentang kehidupan. Sosok sederhana yang memiliki ketebalan iman untuk tetap mempertahankan jilbabnya di kota yang tidak bermayoritas muslim. Tetap menjadi muslim yang baik di tempat dimana Islam memiliki pandangan yang kurang baik, dianggap sebagai agama dengan ajaran penuh  dengan teroris. Juga ketegarannya saat terjadi sesuatu dengan putri kesayangannya, Ayse, membuat saya begitu mengagumi Fatma. Saya hanya bisa bilang Raline Shah sangat cantik dan sangat berwibawa ketika memerankan seorang perempuan Turki yang berhijab. 

Ayse yang diperankan Geccha Tawara juga menjadi perhatian saya Geccha mampu memerankan Ayse dengan sangat baik untuk anak seumurannya. Geccha yang masih anak-anak membuat saya ikut terbawa suasana dengan keteguhannya untuk tetap berjilbab meski gurunya membujuk untuk melepas jilbab agar ia tak lagi diperolok teman-teman sekelasnya. Ayse yang cerdas dan kritis menyentil Hanum dengan pertanyaan: mengapa ia tidak berjilbab padahal seorang muslimah? itu membuat Hanum merasa terkritik dan berfikir, setelah banyak kejadian-kejadian yang di alaminya dari mengetahui berbagai sejarah islam di negara yang modern, melihat ketegaran seorang anak yang selalu diejek karna memakai jilbab yang juga menderita sakit, dan banyak hal lain juga yang disampaikan di film ini. 

Pada film ini mengajarkan kita untuk berpegang teguh dengan apa yang sudah melekat di diri kita sejak lahir seperti agama kita ini agama islam, walau orang lain menganggap muslim sebagai seseorang yang berbeda bahkan ada juga yang menganggap bahwa teroris namun kita harus tetap percaya bahwa agama kita muslim adalah agama yang baik untuk siapa pun dan dimana pun berada. Film 99 Cahaya di Langit Eropa bisa menjadi tontonan yang cukup menghibur sekaligus menambah pengetahuan akan jejak Islam di Eropa. walaupun film ini mengulik tentang islam, bukan berarti hanya bisa dinikmati umat Muslim saja, menurut saya film ini juga cocok ditonton oleh siapapun, agama apapun, sebagai salah satu tontonan yang bisa memberi inspirasi tentang tolerasi dan sikap saling menghargai antar umat beragama.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Latar Belakang Masalah ( BAB I)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
            Pada zaman sekarang tingkat kebutuhan manusia semakin tinggi, ditambah lagi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan cepat termasuk dibidang alat-alat elektronika yang sekarang sudah secara mudah digunakan dalam kebutuhan sehari hari.        
            Bisnis minuman keras sendiri di indonesia bisa dibilang cukup menguntungkan. Minuman keras dapat membuat orang menjadi kecanduan sehingga mereka ingin terus menerus mengkonsumsi minuman keras tersebut, sama seperti rokok dan narkoba, semakin banyak yang menjadi konsumen maka produsen minuman keras berbahaya pun akan semakin menjamur dan mendapat keuntungan dari bsisnis tersebut.
            Seiring banyak nya minuman alkohol yang melebihi batas kadar nya dan tidak memiliki izin beredar maka tugas dari BPOM (Badan Pengawas Obat & Makanan) sendiri pun sering melakukan opearasi langsung ke lapangan. Namun biasanya dalam melakukan operasi tersebut pihak BPOM tidak bisa mengetahui secara langsung berapa kadar alkohol yang ada pada minuman tersebut. Biasanya minuman tersebut diambil sampel dan dibawa ke Laboratorium untuk diuji apakah produk itu layak beredar atau tidak.
            Dalam penelitian ini dirancang sebuah alat yang dapat dengan mudah digunakan untuk mengetahui pada suatu minuman apakah minuman tersebut berbahaya dan apakah dapat izin beredar. Dengan adanya permasalahan tersebut semoga dengan adanya sebuah alat pendeteksi minuman keras ini dapat membantu suatu instansi atau konsumen yang ingin bertindak cerdas dalam mengkonsumsi suatu minuman yang layak beredar dan layak untuk diminum


Tugas : Pada latar belakang penulisan ini menggunakan paragraf Induktif.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS